Kabupaten Pati, Kota dengan Berbagai Julukan, Mulai dari Hogwarts van Java hingga Kota Manggis.
- 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM – Kabupaten Pati merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 21 kecamatan.
Kabupaten Pati masuk daerah Pantai Utara Jawa (Pantura) dan berjarak sekitar 84,7 km dari Kota Semarang.
Kabupaten Pati sering disebut sebagai ‘Kota Kacang’ disebabkan keberadaan dua pabrik kacang besar yang mengapit di bagian timur dan barat Kota Pati.
Kabupaten Pati juga disebut sebagai ‘Hoghwarts van Java’ dilatarbelakangi oleh adanya banyak paranormal yang berasal dari Kota Pati.
Selain ‘Kota Kacang’ dan ‘Hoghwarts van Java’, Pati masih memiliki julukan lain seperti ‘Pati Bumi Mina Tani’, ‘Kota Pensiunan’, dan ‘Kota Manggis’. (1)
Sejarah
Sejarah terbentuknya Kabupaten Pati bermula ketika Raden Kembang Joyo dan Dalang Soponyono beserta prajurit Carangsoko tengah melakukan pembukaan hutan di wilayah Kemiri untuk dijadikan perkampungan.
Di tengah kegiatan yang sedang dilakukan, datanglah seorang laki-laki yang yang memikul gentong.
Laki-laki tersebut diketahui bernama Ki Sagola seorang penjual dawet.
Raden Kembang Joyo pun tertarik untuk membeli minuman yang baru diketahui namanya tersebut.
Raden Kembang Joyo merasa terkesan akan rasa minuman dawet.
Ki Sagola menceritakan bahwa minuman itu terbuat dari pati aren yang diberi santan dan gula.
Mendengar jawaban dari Ki Sagola, Raden Kembang Joyo memutuskan kelak daerah yang sedang dibangunnya akan dinamakan Kadipaten Pati-Pesantenan yang diambil dari kata pati dan santen (santan).(2)
Kondisi Topografis
Wilayah Kabupaten Pati sebagian besar terdiri atas dataran rendah dengan ketinggian 0-100 mdpl.
Dataran rendah tersebut membentang dari bagian tengah sampai utara berbatasan dengan Laut Jawa.
Kabupaten Pati juga masuk ke dalam wilayah pegunungan kapur, di bagian selatan meliputi wilayah kecil Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Winong, dan Pucakwangi.
Di bagian barat dan utara Laut Jawa, Kabupaten Pati mencakup Kecamatan Gembong, Tlogowungu, Gunungwungkal, dan Kecamatan Cluwak yang wilayahnya sebagian besar berada di lereng Gunung Muria.(3)
Potensi
Kabupaten Pati memiliki potensi yang besar di bidang pertanian dan perikanan.
Kondisi topografis wilayah Kabupaten Pati yang sebagian besar berada di dataran rendah sangat cocok untuk bercocok tanam.
Sementara wilayah Kabupaten Pati yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan atau penambak garam, udang dan ikan bandeng.
bandeng
Petani tambak bandeng di Desa Tluwuk, Juwana memanen ikan.
Kabupaten Pati memiliki produk asli berupa hasil pertanian, perkebunan, perikanan, hingga hasil industri.
Hasil pertanian Kabupaten Pati diantaranya padi, kacang hijau, jeruk pamelo, buah manggis, buah jambu monyet dan masih banyak lagi.
Hasil perkebunan diantaranya kopi dan kapuk.
Hasil industri yang terkenal adalah industri kerajianan kuningan di Juwana, industri gula, industri batu bata, industri pembuatan terasi udang rebon, hingga industri kain batik Bakaran.(1)
Kabupaten Pati masuk daerah Pantai Utara Jawa (Pantura) dan berjarak sekitar 84,7 km dari Kota Semarang.
Kabupaten Pati sering disebut sebagai ‘Kota Kacang’ disebabkan keberadaan dua pabrik kacang besar yang mengapit di bagian timur dan barat Kota Pati.
Kabupaten Pati juga disebut sebagai ‘Hoghwarts van Java’ dilatarbelakangi oleh adanya banyak paranormal yang berasal dari Kota Pati.
Selain ‘Kota Kacang’ dan ‘Hoghwarts van Java’, Pati masih memiliki julukan lain seperti ‘Pati Bumi Mina Tani’, ‘Kota Pensiunan’, dan ‘Kota Manggis’. (1)
Sejarah
Sejarah terbentuknya Kabupaten Pati bermula ketika Raden Kembang Joyo dan Dalang Soponyono beserta prajurit Carangsoko tengah melakukan pembukaan hutan di wilayah Kemiri untuk dijadikan perkampungan.
Di tengah kegiatan yang sedang dilakukan, datanglah seorang laki-laki yang yang memikul gentong.
Laki-laki tersebut diketahui bernama Ki Sagola seorang penjual dawet.
Raden Kembang Joyo pun tertarik untuk membeli minuman yang baru diketahui namanya tersebut.
Raden Kembang Joyo merasa terkesan akan rasa minuman dawet.
Ki Sagola menceritakan bahwa minuman itu terbuat dari pati aren yang diberi santan dan gula.
Mendengar jawaban dari Ki Sagola, Raden Kembang Joyo memutuskan kelak daerah yang sedang dibangunnya akan dinamakan Kadipaten Pati-Pesantenan yang diambil dari kata pati dan santen (santan).(2)
Kondisi Topografis
Wilayah Kabupaten Pati sebagian besar terdiri atas dataran rendah dengan ketinggian 0-100 mdpl.
Dataran rendah tersebut membentang dari bagian tengah sampai utara berbatasan dengan Laut Jawa.
Kabupaten Pati juga masuk ke dalam wilayah pegunungan kapur, di bagian selatan meliputi wilayah kecil Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Winong, dan Pucakwangi.
Di bagian barat dan utara Laut Jawa, Kabupaten Pati mencakup Kecamatan Gembong, Tlogowungu, Gunungwungkal, dan Kecamatan Cluwak yang wilayahnya sebagian besar berada di lereng Gunung Muria.(3)
Potensi
Kabupaten Pati memiliki potensi yang besar di bidang pertanian dan perikanan.
Kondisi topografis wilayah Kabupaten Pati yang sebagian besar berada di dataran rendah sangat cocok untuk bercocok tanam.
Sementara wilayah Kabupaten Pati yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan atau penambak garam, udang dan ikan bandeng.
bandeng
Petani tambak bandeng di Desa Tluwuk, Juwana memanen ikan.
Kabupaten Pati memiliki produk asli berupa hasil pertanian, perkebunan, perikanan, hingga hasil industri.
Hasil pertanian Kabupaten Pati diantaranya padi, kacang hijau, jeruk pamelo, buah manggis, buah jambu monyet dan masih banyak lagi.
Hasil perkebunan diantaranya kopi dan kapuk.
Hasil industri yang terkenal adalah industri kerajianan kuningan di Juwana, industri gula, industri batu bata, industri pembuatan terasi udang rebon, hingga industri kain batik Bakaran.(1)