Rayakan Kemerdekaan dengan Berbagi Masker

  • 3 tahun yang lalu
SEMARANG, KOMPAS.TV - Perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia kembali dilakukan di tengah pandemi. Aksi bagi-bagi masker dan hand sanitizer di pasar tradisional dilakukan oleh sejumlah siswa dan pelaku pendidikan di Kota Semarang, sebagai cara untuk mengekspresikan arti kemerdekaan agar Indonesia segera pulih dari pandemi Covid-19.

Tiga siswa SD Theresiana 02 Kota Semarang yang didampingi orangtua, membagi-bagikan masker dan hand sanitizer di Pasar Peterongan Kota Semarang. Bahkan mereka tidak segan untuk mengingatkan para pedagang agar tetap menjaga protokol kesehatan.

Sebanyak 1.350 masker dan 300 botol hand sanitizer dibagikan untuk mencegah penularan Covid-19.

"Perasaannya seneng dan bangga bisa berbagi masker dan hand sanitizer ke orang-orang," ujar Olivia, Siswa SD Theresiana 02.

"Untuk merayakan, untuk menyemarakkan hari kemerdekaan Indonesia, kita akan bagi-bagi masker ke Pasar Peterongan. Kenapa Pasar Peterongan, karena memang aktifitas ekonomi banyak terjadi di pasar. Dan kenapa Pasar Peterongan kami pilih, karena dari rumah ke sini jaraknya 7,6 kilometer, jadi kami memang menyesuaikan dengan 76 tahun Indonesia merdeka," Bimo Triwicaksono, orangtua siswa.

Untuk membagikan masker dan hand sanitizer ini, tiga siswa dan orangtua menempuh jarak 7,6 kilometer sesuai dengan angka tahun Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, dengan mengayuh sepeda dari rumah menuju ke Pasar Peterongan Kota Semarang.

Sementara itu pihak SMA Sedes Sapientiae juga membagikan masker bagi pedagang sebagai wujud rasa saling berbagi terhadap sesama di tujuh pasar tradisional di Kota Semarang salah satunya Pasar Bulu. Lokasi pasar tradisional dipilih karena rentan terjadi penularan Covid-19. Dengan membagi-bagikan masker bagi pedagang diharapkan para pedagang bisa terhindar dari penyebaran Covid-19 di Kota Semarang.

"Sebagai wujud rasa persaudaraan yang menjadi nilai dasar dari sekolah kami, maka kami memiliki salah satu kegiatan yaitu membagikan masker di tujuh pasar dan satu perempatan traffic light. Salah satunya kami pilih di Pasar Bulu ini karena memang pasar sebagai pusat kegiatan masyarakat, disini sangat rentan untuk terjadinya penyebaran virus Covid-19," tutur Agung Prasetyo Wibowo, Waka Sarpras SMA Sedes Sapientiae.

Diharapkan kesadaran para pedagang pasar tradisional untuk memakai masker semakin tinggi, mengingat masih banyak pedagang yang abai menerapkan protokol kesehatan.

#kotasemarang #sdtheresiana02 #smasedessapientiae