The Hydrant - Band Rockabilly Terbesar di Indonesia

  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM – The Hydrant yaitu grup musik yang mengusung genre rockabilly asal Indonesia.

Di bentuk di Denpasar, Bali, pada 14 Agustus 2004, The Hydrant menjadi pionir rockabilly di skena muda negeri ini.

Bahkan bisa dibilang, untuk saat ini The Hydrant adalah grup musik terbesar di Indonesia dengan genre rockabilly. (1)

The Hydrant bertujuan mengenalkan rockabilly ke seluruh Indonesia dengan album dan tur yang mereka buat.

Album pertama mereka, “Saturday Night Riot” yang dirilis pada 2006 menjadi album rockabilly pertama di Indonesia.

Gaya bermusik The Hydrant, terutama ketika berada di atas panggung bisa menghipnotis penontonnya untuk ikut menari mengikuti beat lagu mereka.

Penampilan The Hydrant mengingatkan pada The Tielman Brothers, band asal Maluku yang sudah memulai debutnya sejak 1945.

Band yang dibentuk oleh empat bersaudara Tielman itu merupakan pelopor musik rock sekaligus menjadi band rock tertua di dunia.

Mereka membuat genre musik baru yang disebut dengan “Indo-Rock”.

Penampilan The Tielman Brothers yang liar dan atraktif itu konon menginspirasi Jimi Hendrix.

Andy Tielman, sang frontman, memainkan gitar dengan gigi atau kaki jauh sebelum Jimi Hendrix bereksperimen dengan gitarnya.

Tidak hanya Jimi Hendrix, musisi legendaris Paul McCartney pun sangat mengagumi dan terinspirasi dari band ini.


Personel

Saat ini, The Hydrant digawangi oleh empat orang personel.

Pertama, Marshello sebagai vokalis yang juga memainkan harmonika.

Ketika di atas panggung, Marshello tampil sangat enerjik.

Dengan suara khasnya, Marshello kerap turun dari panggung untuk bernyanyi dan berjoget bersama para penonton.

Personel lain tidak mau kalah dengan Marshello, semuanya juga tampil enerjik sehingga semakin menghidupkan suasana.

Vincent dengan permainan gitarnya yang provokatif, Christopher dengan manuver drumnya, serta Adi dengan atraksi spinning bass membuat pernampilan The Hydrant semakin sempurna.

Suara yang khas, kelenturan tubuh, serta kelihaiannya berdansa membuat Marshello kerap dijuliki sebagai “Brown Elvis” atau ‘Bali Elvis”, karena penampilannya yang mirip dengan Elvis Presley.

Sejarah dan Perjalanan Karier

Seperti yang sudah disinggung di atas, bahwa The Hydrant didirikan pada 14 Agustus 2004 di Denpasar, Bali.

The Hydrant pertama berdiri atas prakarsa Wis, Zio, dan Morris yang kemudian mengajak Marshello untuk bergabung.

Kesukaan pada warna musik, dandanan, serta attitude raockabilly semakin merekatkan empat sekawan ini.

Mereka akhirnya mereka menetapkan niat untuk memperkenalkan musik asal Amerika Seikat yang sangat populer di era 50-an ini ke seantero negeri, terutama ke generasi mereka.

Nama The Hydrant bermula dari band pop yang digawangi Wis dan Zio, yaitu Hydra.

Ketika memilih banting setir ke genre rockabilly, maka mereka membutuhkan identitas baru.

Jappy Sanger, manajer mereka saat itu kemudian memberi ide untuk memakai nama The Hydrant, evolusi dari nama lama Hydra yang kemudian langsung disepakati oleh semua anggota.

The Hydrant merilis album pertamanya pada 2006 dengan judul Saturday Night Riot dan menjadi album rockabilly pertama di Indonesia.

Hingga kini The Hydrant telah menerbitkan lima album penuh.

Album paling mutakhir dirilis pada September 2015, Lokananta Riot yang berisikan 16 tembang dan menyelipkan satu komposisi Rockabilly berbahasa Bali.

Lokananta Riot direkam secara live di studio rekaman bersejarah, Lokananta.

Album kedua mereka yang terbit pada 2007, Rockabilly Live, dirilis oleh label rekaman EMI Indonesia.

Album yang berisi 14 lagu ramah lantai dansa ini cukup mampu mendongkrak pamor mereka dari skala lokal ke blantika musik nasional.

Bicara jam terbang, The Hydrant sudah pantas disebut veteran.

Tidak hanya tampil di festival-festival kolosal sekelas Kustomfest, IndoGreaser Party, Gatsby’s Saturday Night Slickers, Konser 1000 Band, Soundrenaline, namun juga telah menjajal panggung konser mancanegara.

Pada 2009 The Hydrant beraksi di festival Pohoda, satu dari sedikit pagelaran musik terbesar di Slovakia yang dikunjungi hingga 30 ribu orang tiap tahunnya.

Selain di negara beribukotakan Bratislava itu, The Hydrant sempat pula main di ajang hot rod, beberapa klub, taman kota, dan jalanan di Ceko serta Austria. (5)

Dianjurkan