Persiapan Imlek di Kelenteng Soetji Nurani Banjarmasin
- 8 tahun yang lalu
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Kelenteng Soetji Nurani yang berada tepat di mulut Jalan Veteran Banjarmasin, merupakan salah satu pusat perayaan Hari Raya Imlek di Kota Banjarmasin.
Sehari jelang imlek, kesibukan tampak terlihat di kelenteng tersebut.
Kelenteng sudan cantik dengan didominasi warna khas imlek, merah.
Tak hanya jemaat, suasana kelenteng juga menarik perhatian sejumlah wisatawan.
Keunikan mulai dari persiapan sampai pelaksanaan Imlek di Tempekong Soetji Nurani, jadi daya tarik utama.
Tak hanya wisatawan lokal, bahkan wisatawan asing pun tak mau melewatkan momen ini.
Seperti Anny, wisatawan asal Jerman yang menyempatkan diri berkunjung ke Tempekong Soetji Nurani.
Tempekong Soetji Nurani merupakan tempat ibadah masyarakat Tionghoa terutama di Kota Banjarmasin yang sudah berdiri sejak 1898.
Salah satu pengurus Tempekong Soetji Nurani, Tiono, mengisahkan pada masa awal kelenteng ini didirikan oleh 2 tentara asal China yang kebetulan bertugas di Banjarmasin pada saat penjajahan Belanda.
Selain di Jalan Veteran, Tempekong kemudian juga dibangun di kawasan Jalan Niaga Banjarmasin.
Perkembangan Kelenteng Soetji Nurani seiring dengan perkembangan masyarakat keturunan China yang tinggal di kawasan Jalan Veteran. (*)
Sehari jelang imlek, kesibukan tampak terlihat di kelenteng tersebut.
Kelenteng sudan cantik dengan didominasi warna khas imlek, merah.
Tak hanya jemaat, suasana kelenteng juga menarik perhatian sejumlah wisatawan.
Keunikan mulai dari persiapan sampai pelaksanaan Imlek di Tempekong Soetji Nurani, jadi daya tarik utama.
Tak hanya wisatawan lokal, bahkan wisatawan asing pun tak mau melewatkan momen ini.
Seperti Anny, wisatawan asal Jerman yang menyempatkan diri berkunjung ke Tempekong Soetji Nurani.
Tempekong Soetji Nurani merupakan tempat ibadah masyarakat Tionghoa terutama di Kota Banjarmasin yang sudah berdiri sejak 1898.
Salah satu pengurus Tempekong Soetji Nurani, Tiono, mengisahkan pada masa awal kelenteng ini didirikan oleh 2 tentara asal China yang kebetulan bertugas di Banjarmasin pada saat penjajahan Belanda.
Selain di Jalan Veteran, Tempekong kemudian juga dibangun di kawasan Jalan Niaga Banjarmasin.
Perkembangan Kelenteng Soetji Nurani seiring dengan perkembangan masyarakat keturunan China yang tinggal di kawasan Jalan Veteran. (*)